Dampak Cedera Saraf Tulang Belakang dan Penyebabnya

0
1314

Dalam struktur tubuh manusia, diketahui terdapat bundelan serat saraf lunak yang mana memanjang dari dasar otak ke bagian punggung bawah. Bagian tersebut dikenal dengan sebutan saraf tulang belakang yang dilindungi oleh tulang belakang.

Saraf tulang belakang memiliki fungsi untuk menyampaikan pesan dari otak keseluruh bagian tubuh. Oleh karena itu, cedera saraf tulang belakang akan mengakibatkan gangguan pada saraf serta fungsi berbagai organ tubuh.

Dampak Cedera Saraf Tulang Belakang bagi Tubuh

Cedera saraf tulang belakang adalah salah satu jenis cedera fisik yang dapat dikategorikan sebagai cedera serius, yang berdampak pada tubuh dalam jangka waktu yang panjang.

Berbagai informasi dari otak yang dikirimkan ke seluruh bagian tubuh ataupun sebaliknya akan terganggu jika terdapat cedera pada saraf tulang belakang. Kemampuan tubuh motorik dan sensorik, baik sebagian maupun seluruh anggota tubuh dipastikan akan mengalami penurunan fungsi atau kemampuan tubuh.

Dampak buruk tersebut terjadi, bergantung dengan apa dan seberapa besar kerusakan yang dialami. Mungkin pada cedera ringan, gangguan pada saraf motorik dan sensorik belum dirasakan. Namun jika cedera yang terjadi berat, kerusakan saraf yang sebabkan kelumpuhan, mati rasa dan kelemahan tidak dapat terhindari. Pada bagian pinggang misalnya, cedera saraf tulang belakang bawah menyebabkan kedua tungkai kaki lumpuh.

Gejala Cedera Saraf Tulang Belakang

Umumnya, gejala-gejala yang seringkali ditemui pada kasus cedera saraf tulang belakang ini meliputi:

• Kesemutan atau mati rasa

• Kesulitan mengontrol buang air besar atau kecil

• Kesulitan dalam berjalan

• Kehilangan kemampuan menggerakkan lengan atau kaki (kelumpuhan)

• Sakit kepala, nyeri, kekakuan, atau adanya tekanan pada anggota gerak tubuh, punggung, dan leher

• Tidak sadarkan diri

Tapi penting untuk diketahui, bahwa gejala yang timbul akibat cedera saraf tulang belakang ini, juga dipengaruhi oleh letak cedera yang dialami.

Penyebab Cedera Saraf Tulang Belakang

Cedera saraf tulang belakang seringkali ditemukan terjadi akibat kecelakaan atau benturan keras yang merusak struktur tulang belakang. Di samping itu aktifitas sehari-hari yang biasanya dianggap sepele, juga memiliki potensi besar mengakibatkan cedera saraf tulang belakang dalam jangka waktu yang panajng.

Berikut adalah beberapa penyebab yang seringkali ditemui dapat menyebabkan cedera tersebut, yaitu:

• Jatuh dari ketinggian

• Kecelakaan kendaraan bermotor yang sebabkan benturan keras pada punggung, atau dada

• Cedera pada tulang belakang saat berolahraga

• Cara berdiri atau bangun yang salah

• Cara mengangkat yang salah

• Cara duduk yang salah

• Memutar tubuh bagian tengah terlalu kencang atau terlalu kuat.

Cara Menangani Cedera pada Saraf Tulang Belakang

Jika seseorang mengalami kecelakaan atau serangan kekerasan yang berisiko kepada cedera saraf tulang belakang, maka dia harus segera mendapatkan pertolongan oleh tenaga medis di rumah sakit. Perawatan sedini mungkin oleh dokter spesialis saraf pada cedera ini diharapkan dapat mengurangi risiko komplikasi jangka panjang dan meminimalkan risiko kematian.

Penanganan awal yang sangat penting dilakukan dokter adalah memastikan jalan napas pasien cedera saraf tulang belakang aman dan pasien dapat bernapas sendiri. Jika terdapat tanda-tanda kesulitan bernapas, maka pasien harus mendapatkan alat bantu napas. Selain itu, dokter juga perlu menstabilkan tanda-tanda vital dan mengevaluasi kerusakan saraf yang terjadi pada pasien.

Beberapa jenis obat untuk meredakan pembengkakan saraf, seperti kortikosteroid termasuk dexamethasone dan metilprednisolon, mungkin akan diberikan dokter kepada pasien cedera saraf tulang belakang sebagai penanganan awal. Pemberian obat-obatan kortikosteroid ini sebaiknya dilakukan selambat-lambatnya 8 jam setelah terjadi cedera saraf tulang belakang.

Prosedur pembedahan saraf juga bisa menjadi pilihan bagi kasus-kasus tertentu terkait cedera ini. Pertimbangan untuk dilakukan operasi perlu disesuaikan pada kondisi pasien, serta berat ringannya derajat kerusakan yang terjadi. Operasi juga menjadi pilihan jika cedera saraf tulang belakang disebabkan oleh tumor, atau pendarahan yang menekan saraf tulang belakang.

Pasien akan disarankan untuk beristirahat penuh (bed rest) dalam rangka proses pemulihan. Selain itu, fisioterapi, terapi okupasi, dan rehabilitasi diperlukan untuk menunjang proses penyembuhan dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

Yang harus dipahami adalah hingga kini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan cedera saraf tulang belakang secara total. Oleh karenanya, langkah pencegahan terbaik adalah senantiasa berhati-hati dalam berkendara dan utamakan keselamatan ketika bekerja, terutama bagi para pekerja lapangan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here