Kini makin banyak jenis minyak goreng di pasaran. Meski sama-sama dari bahan nabati tetapi tidak semua minyak goreng menyehatkan untuk jantung. semua minyak goreng mengandung ragam jenis lemak jenuh dan tak jenuh.
Untuk itu, ketahui kandungan lemak jenuh dan tak jenuh dari minyak goreng yang biasa Anda pakai. Anda juga perlu mengetahui penggunaan dari minyak goreng yang tepat.
Mengapa minyak goreng dapat berbahaya bagi tubuh?
1. Mengandung banyak omega-6
Sumber asam linoleat terbesar dihasilkan dari minyak nabati atau minyak sayur yang biasa kita kenal dengan minyak goreng pada umumnya. Asam linoleat adalah jenis asam lemak omega-6, jika dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan risiko buruk bagi kesehatan.
Baca juga : Sering melakukan aktivitas berat setiap harinya?? Hati – hati!!
Omega-3 dan omega-6 sama-sama menghasilkan senyawa Eicosanoids, tapi berbeda sifatnya. Eicosanoid yang dihasilkan oleh omega-6 memicu peradangan, sementara yang dihasilkan oleh omega-3 bersifat melawan peradangan.
Jika rasio Omega-6 lebih tinggi dari Omega-3, maka dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah, sakit jantung, stroke, dan arthritis.
2. Mengandung lemak trans
Asam lemak trans atau trans fat terbentuk saat cairan minyak menjadi lemak padat. Asam lemak trans dihasilkan dari proses industri yang menambahkan hidrogen pada cairan minyak sayur untuk membuatnya lebih padat.
Lemak trans meningkatkan “kolestrol jahat” alias LDL, dan menurunkan “kolesterol baik” alias HDL. Kadar kolestrol LDL yang tinggi serta kadar kolestrol HDL yang rendah meningkatkan risiko jantung, kanker, diabetes dan obesitas.
Selain mengurangi makanan kemasan dan cepat saji, Anda perlu juga mengurangi penggunaan minyak sayur untuk menggoreng. Sebuah penelitian menemukan bahwa minyak kedelai dan minyak canola mengandung sekitar 0,56-4,2% lemak trans beracun.
3. Jika terhirup dalam kondisi panas akan berbahaya
Ketika dipanaskan akan berbahaya jika terhirup, karena suhu tinggi minyak goreng akan bereaksi terhadap oksigen sekitar, yang kemudian membentuk senyawa Aldehida dan Peroksida Lipid. Jika terhirup dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker paru.
Minyak canola, minyak alpukat, minyak almond, dan minyak kenari bisa menjadi alternatif solusi minyak goreng sehat Anda selain minyak nabati atau minyak sayur.